Tol Solo – Yogya – YIA Kulon Progo Ditawarkan Rp 28,58 T, Yogya –Bawen Rp 17,38 T
Jumat, 22 November 2019 14:05 WIB

Menteri+PUPR

JAKARTA (wartakonstruksi.com) – Proyek jalan tol Solo – Yogyakarta – Bandara YIA Kulon Progo sepanjang 93,14 kilometer ditawarkan pemerintah dengan noilai investasi sebesar Rp 28,58 triliun. Sedangkan tol Yogyakarta – Bawen sepanjang 76,36 km ditawarkan dengan nilai investasi 17,38 triliun.

Penawaran ini dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam acara penjajakan minat pasar (market sounding) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Jakarta, kemarin.

Baca juga

Selain untuk ruas tol Solo – Yogyakarta – YIA dan Yogyakarta – Bawen, market sounding juga dilakukan untuk ruas tol Gedebage - Tasikmalaya – Cilacap sepanjang 206,65 km dengan biaya sebesar Rp 57,594 triliun dan Jalan Tol Makasar-Maros-Sungguminasa-Takalar (Mamminasata) sepanjang 48,12 km dengan nilai investasi sebesar Rp 9,41 triliun.

Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, pembangunan jalan tol memiliki peran penting sebagai “backbone” dalam konektivitas antar wilayah dan efisiensi biaya logistik di Indonesia. Karenanya penyelenggaraan market sounding ini sangat penting dalam mendukung pengembangan jalan tol di Indonesia.

“Kita meyakini hanya dengan ketersediaan konektivitas yang lebih baik, maka investasi dan penciptaan lapangan kerja akan menjadi lebih baik,” kata Basuki.

Menteri Basuki mengatakan, keempat tol yang ditawarkan diharapkan mendapat sambutan positif investor karena sudah ditunggu oleh masyarakat. Misalnya Tol Solo–Yogyakarta– YIA Kulon Progo akan tersambung dengan jalur Trans Jawa Semarang–Solo.

“Dulu perjalanan dari Yogyakarta ke Solo, saya menggunakan motor Yamaha 50 cc dapat ditempuh dalam waktu satu jam, tetapi sekarang harus ditempuh dalam waktu 3 jam karena kepadatan lalu lintas. Nanti dengan tol ini  hanya perlu waktu 1 jam,” tutur Basuki.

Untuk ruas Yogyakarta-Bawen sekarang kondisinya sering terjadi kemacetan akibat banyaknya angkutan logistik. Nanti dengan adanya Tol Yogyakarta-Bawen maka ruas Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar) sebagai kawasan segitiga pertumbuhan di Jawa Tengah-DIY akan tersambung.

Sementara Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap nantinya akan membuka akses bagian selatan Jawa Barat sehingga akan tumbuh pusat-pusat ekonomi baru, terutama dari sektor pariwisata

Kementerian PUPR melalui Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan serta Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan mengundang pemrakarsa untuk menyusun studi kelayakan (feasibility study) dengan jangka waktu tertentu. Sebagai prioritas pertama akan diberikan kepada perusahaan swasta nasional sebelum ditawarkan kepada BUMN.

“Saya ingin prosesnya dibalik, diberi dulu hak pemrakarsa baru dilakukan studi kelayakan. Dengan demikian ada kepastian bahwa yang melakukan studi adalah pemrakarsa,” pungkasnya.

Penulis : O-Kz
Editor : Dodi Pranata
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News