SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Upaya memaksimalkan pelayanan dan memaksimalkan pendapatan yang dilakukan PDAM Sleman, bukan sekadar isapan jempol. PDAM Sleman kini tengah bekerja keras menekan kehilangan air.

Upaya ini merupakan bagian dari langkah strategis yang dilakukan PDAM Sleman di bawah komando Direktur Utama yang baru, Edy Nugroho SE MM. Sebelumnya, Edy memastikan PDAM akan membenahi pelayanan dan memperluas jaringan.

Baca juga

• Dinas PUPKP Kulon Progo Dituding Bagi-bagi Proyek Lewat e-Katalog
• Dirut PDAM Sleman: Fokus Benahi K4 dan Ekspansi Jaringan
• Dua Proyek Strategis di Pasar Godean Sleman Rampung, Pasar Induk Siap Beroperasi

Ditemui di ruang kerjanya, Edy menegaskan, menekan kehilangan air menjadi salah satu program yang sedang gencar dilaksanakan. Saat ini angka loss masih cukup tinggi mencapai 26 persen berdasarkan data terbaru.

"Non-revenue water atau NRW kita masih tinggi. Sekarang, berdasarkan data laporan bulan kemarin, masih di angka 26 persen. Kami tekan angkanya secara bertahap, sampai akhirnya nanti NWR bisa seminimal mungkin," ucap Edy, Rabu (15/10/2025).

Menurut Edy, menekan NRW bukan perkara mudah. Karena itu, untuk tahun ini pihaknya baru menargetkan 2 persen sehingga NRW PDAM Sleman di akhir tahun ini bisa mencapai angka 24 persen. Angka itu akan terus ditekan di awal tahun depan.

Sebagai bagian dari upaya menekan NRW, lanjut Edy, pihaknya akan memasang alat ukur yang valid di sumber air. Kemudian memasang water meter dan water meter area. "Misalnya di satu daerah tertentu itu habisnya berapa kubik, nanti di meterannya berapa untuk area itu," jelasnya.

Disinggung kehilangan yang disebabkan ulah pelanggan, Edy memastikan persentasenya sangat kecil. "Ada tapi sangat kecil sekali kalau loss karena pelanggan," pungkasnya.