"Kalau kendaraan berhenti, kita nanti dorong kendaraan, namun penumpang harus turun kendaraan terlebih dahulu. Setelah kendaaran sampai atas, penumpang kita anter ke atas" - AKP Sumanto SH, Kepolsek Pleret.Wisatawan yang berasal dari luar daerah kebanyakan mengandalkan panduan dari google map untuk menuju ke arah Dlingo. Di sinilah muncul jalur Cinomati. Mereka yang belum tahu medan, banyak yang gagal melewati jalur yang ekstrem tersebut. Umumnya mereka salah memasukkan gigi kendaraan dari awal menanjaki jalur Cinomati. Petugas yang berada di Posko membantu kelancaran kendaraan dengan membantu mendorong kendaraan bila tidak kuat naik. Titik yang paling rawan adalah titik di mana Posko Bersama berada, sehingga polisi dan para relawan mudah membantu kendaraan yang membutuhkan bantuan.
Posko Bersama siap membantu warga yang kesulitan melewati jalur Cinomati. Foto: Arif K Fadholy
"Kalau kendaraan berhenti, kita nanti dorong kendaraan, namun penumpang harus turun kendaraan terlebih dahulu. Setelah kendaaran sampai atas, penumpang kita anter ke atas," kata Sumanto. Sumanto menyarankan, khusus untuk bus dan truk, jika ingin ke Dlingo, maka harus melewati wilayah Piyungan dan Patuk via Jalan Wonosari. Hal itu dikarenakan, jalur Imogiri juga ditutup untuk bus dan truk. Dia pun berharap agar ke depan jalan tersebut dapat diperlebar. Camat Pleret M. Alwi menambahkan, bus dan truk tidak boleh melewati jalur Cinomati karena terlalu berbahaya. "Sangat berbahaya dan tidak memungkinkan untuk dilalui bus dan truk," tegasnya. (Arif K Fadholy/Sodik)Penulis | : |
Editor | : wkeditor |