SLEMAN (wartakonstruksi.id) – Tujuan proyek konstruksi ternyata masih banyak yang tidak tepat, salah satunya tepat guna dan tepat sasaran. Sebabnya, masih banyak bangunan yang didirikan dengan uang rakyat tapi setelah jadi malah dibiarkan tak terurus. Hal ini jelas mubadzir dan sangat disayangkan. Bahkan bisa jadi kondisi sepertinya dimasukkan kategori menghambur-hamburkan uang negara untuk bangunan yang tidak digunakan. Belm lama ini, Warta Konstruksi menyoroti bangunan Rusunawa untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman. Tak jauh dari lokasi, masih ada bangunan yang sama yang juga tak kunjung digunakan. Padahal pembangunan sudah selesai sejak setahun lalu. Baca juga:

• PARAH : Mangkrak 2 Tahun, Toilet Bawah Tanah Alkid Pernah Digunakan untuk Mesum
• Proyek MMA Ditarget Rampung Sebelum Kontrak Berakhir
• Marka Jalan Mleyot, Dishub Bantul Klaim Faktor Minyak Aspal

Kondisi ini sangat ironis karena masih banyak warga masyarakat yang belum memiliki hunian. Belum lagi masyarakat yang harus rela tinggal di permukiman kumuh karena impitan ekonomi. Dari pantauan Warta Konstruksi, struktur bangunan gedung Rusunawa terdiri dari tiga lantai dan tepat berada di sisi Kali Code. Tapi belum terlihat ada aktivitas warga yang menghuni rusunawa tersebut. Eka, salah satu warga RT 15 Padukuhan Pogung Rejo menyesalkan kondisi tersebut. “Sekitar satu tahun bangunan itu tidak dimanfaatkan. Dulu saya kan sekuriti saat dilakukan pembangunan, jadi tahu persis tentang bangunan itu,” ungkap Eka kepada media ini, Selasa (18/12/2018). Eka mengungkapkan, jika saja bangunan itu dimanfaatkan maka akan memberi dampak positif bagi masyarakat, termasuk membantu mendongkrak perekonomian warga sekitar. ”Seumpama sudah dimanfaatkan diharapkan perekonomian warga ikut naik, bisa jualan gas elpiji atau membuka warung-warung kecil,” katanya. Senada dikatakan Suhadi warga yang berdomisili tak jauh dari bangunan itu. Ia mengatakan bahwa lokasi rusunawa masuk di wilayah Gemawang. ”Lokasinya masuk daerah Gemawang, kalau kami di wilayah Pogung. Pemilik gedung itu siapa, saya malah belum mengetahui,” kata singkat. Di sekitar halaman gedung sendiri terlihat rumput-rumput liar mulai tumbuh. Sementara di beberapa bagian gedung nampak penerangan listrik terlihat menyala di siang hari. Di bagian dasar bangunan terdapat kertas tertempel pada tembok bertuliskan ‘LANTAI DASAR RUANG A alhamdulillah kabeh gawean wis rampung, gari ngleboni istana X code’. Eko Purwono