JANGGAL: Belum 100 Persen, Telagadesa Baturetno Dipaksakan PHO
Rabu, 12 Desember 2018 19:13 WIB
BANTUL (wartakonstruksi.com) – Kekhawatiran terkait penyelesaian pembangunan Telagadesa Baturetno akhirnya terjawab. Proyek senilai Rp 1,6 miliar itu dipaksanakan diserahterimakan atau Provisional Hand Over (PHO) meski pekerjaan belum 100 persen. Sesuai keterangan pengawas proyek, PHO dilakukan Selasa (11/12/2018). Pada tangal itu adalah akhir masa kerja sesuai addendum kontrak yang juga mengundang tanda tanda  Tanya karena dilakukan di masa injury time. Di sisi lain, saat addendum diteken, pekerjaan utama telaga itu belum rampung. Salah satu sudut telagadesa Baturetno di hari saat PHO dilakukan, Selasa (11/12/2018). Foto: Arif K Fadholy Warta Konstruksi memantau lansung kondisi pekerjaan di akhir masa kontrak pasca addendum. Dari pantauan media ini, di selatan telagadesa, terlihat  taman yang belum rapi penataannya dan sebagian rumput yang belum terpasang. Khusus untuk telaga dan dua gazebo terlihat sudah jadi. Akan tetapi, untuk pengerjaan lainnya seperti area taman di bagikan selatan dan  ruang terbuka hijau di bagian utara telaga terlihat belum selesai. Kondisi ini tentu disesalkan karena jatah pekerjaan sudah dipaksakan ditambah 20 hari dari waktu normal. Baca juga: Warga Wiyoro Kidul RT 08, Banguntapan, Haris Suryanto mengatakan, secara keseluruhan kawasan telagadesa desa tersebut belum jadi 100 persen. Ia pun berharap agar telagadesa desa itu segera selesai. "Ini belum jadi full, ini baru embungnya saja yang sudah jadi. Pengerjaan masih belum sempurna, tamannya juga terlihat belum selesai," ucap Haris. Rabu (12/12/2018), Warta Konstruksi kembali melihat kondisi telaga. Terlihat tulisan besar ‘Telaga Desa BATURETNO telah dipasang. Namun aneh, sesuai keterangan warga, ternyata di lokasi masih ada beberapa pekerja yang datang di lokasi. Mereka bekerja menyelesaikan dan merapikan taman yang ada di selatan telaga. Sudut lain telagadesa Baturetno di akhir masa kontrak. Foto diambil Selasa (11/12/2018). Foto: Arif K Fadholy Pembangunan telagadesa Baturetno merupakan pekerjaan milik Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY dan digarap CV Maha Karya. Dana yang dihabiskan untuk proyek ini sebesar Rp 1,6 miliar. Masa pelaksanaan seharusnya hanya 120 hari sejak dimulai kontrak 25 Juli 2018 dan berakhir pada 21 November 2018 lalu. Tapi jelang akhir, berembus kabar dilakukan addendum untuk pekerjaan itu. Alasannya, ada pekerjaan tambahan. Alasan ini yang membuat Warta Konstruksi bertanya-tanya karena di sisi lain, pekerjaan utama satu-satunya proyek telaga yang terealisasi di 2018 ini, belum selesai. (Arif K Fadholy/Sodik)
Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News