YOGYA (wartakonstruksi.com) – Kehadiran Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional (Gabpeknas) DIY disambut baik kalangan pengusaha muda. Salah satunya, Istanta. Ia berharap banyak organisasi ini bisa mendorong kemunculan pengusaha baru. DPD Gabpeknas DIY resmi memulai eksistensinya setelah kepengurusan baru dilantik, Rabu (25/4/2018) di Hotel Gaia Cosmo. Sebelum dilantik, Gabpeknas DIY sempat vakum selama 7 tahun dan dua kali menggelar Musyawarah Daerah (Musda). Menurut Istanta, kehadiran Gabpeknas cukup positif bagi perkembangan dunia konstruksi. Organisasi ini diharapkan mampu memunculkan dan merangkul para pengusaha baru. Tidak hanya itu, organisasi juga harus mampu mendorong anggotanya agar bisa bersaing dengan asosiasi lain. “Sekarang sudah ada beberapa organisasi yang lebih dulu eksis seperti Gapeksindo dan Gapeknas, maupun Gapensi. Nah yang baru muncul ini diharapkan bisa merangkul pengusaha muda di Yogya agar bisa lebih kompeten,” ucap Istanta keada Wartakonstruksi.com, kemarin. Pengusaha asal Bantul ini menjelaskan, dari informasi yang diterimanya, Gabpeknas memiliki program jangka panjang yang cukup baik dan pro pengusaha konstruksi. Misalnya saja, Gabpeknas tingkat provinsi akan memprioritaskan anggotanya dalam pengurusan dokumen baik SBU maupun tenaga ahli. Namun demikian, ia meminta untuk tenaga ahli agar pembinaannya dilakukan lebih intensif. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan tenaga ahli pada perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota Gabpeknas. “Tantangan ke depan semakin berat, jadi semuanya harus dipersiapkan lebih baik dan lebih matang. Termasuk kesiapan tenaga ahli, melalui proses pembinaan yang dilakukan secara intensif oleh organisasi di mana perusahaan bergabung,” paparnya. Organisasi, lanjut dia, juga mengambil peran dalam proses pembinaan terhadap anggotanya. Sehingga tidak sembarangan dalam melakukan proses lelang proyek. “Adanya asosiasi untuk membimbing supaya tidak ada yang ndlosor,” sambungnya. Istanta mengaku cukup optimistis kehadiran Gabpeknas tidak akan berbenturan dengan organisasi yang sudah eksis terlebih dulu. Sebab, organisasi itu sama-sama ingin membangun tenaga ahli dan pengusaha konstruksi yang profesional.  (WK-5)