BANTUL (wartakonstruksi.com) – Di Jalan Parangkritis Km. 5 tepatnya di seberang Gardu PLN Sewon terlihat ada genangan air. Warga sekitar menyebut air membludak dan menggenang karena drainase dipenuhi sampah.
Warga yang rumahnya tepat di seberang Gardu PLN Sewon, Anto (44) merasa terganggu dengan adanya genangan tersebut. Menurutnya, air membludak dan menimbulkan genangan karena drainase di depan rumahnya itu tertutup oleh banyak sampah.
"Sungai kecil (drainase) itu kebanyakan linet atau sampah basah yang membusuk. Sungainya juga terlalu kecil jadinya gak bisa nampung air," ucap Anto kepada Warta Konstruksi, kemarin petang.
Baca juga:
Dia menerangkan, drainase dari rumahnya ke utara lebih lebar, sehingga tidak ada air yang muncul di tepi jalan. Sedangkan ke selatan hingga utara Koramil, salurannya lebih kecil.
Anto menjelaskan, drainase tersebut sudah ditutup. Namun, baru sekitar satu tahun terakhir air membludak, khususnya di saat hujan mengguyur daerah itu.
Ia menegaskan, faktor utama memang sampah, karena sudah lama tidak dibersihkan. Ia bahkan menuding yang membuang sampah sembarangan dari wilayah Kota Yogyakarta. Sebab warga di wilayahnya tidak ada yang buang sampah sembarangan di drainase tersebut.
Genangan air ini mengganggu warga yang ada di sekitar lokasi. Genangan baru muncul setahun terakhir. Foto: Arif K Fadholy
Dahulu, lanjut Anto, drainase tersebut khusus digunakan untuk pengairan sawah karena hingga saat ini di belakang rumah Anto masih banyak sawah yang luas.
"Dulu gak pernah kayak gini, soalnya gak ada sampah. Kalau sekarang ada kayu-kayu. Kayu-kayu saya yang bersihin. Selain itu ada juga bantal, guling, dan juga kasur," keluhnya.
Sementara itu, drainase di depan Koramil dan SMA Sewon beberapa waktu sudah dilebarkan. Dan anehnya, lanjut Anto, utara Koramil hingga rumahnya yang salurannya kecil justru tidak ikut dilebarkan. Akibatnya timbul genangan air.
Pedagang buah yang jalan depannya juga terlewati air yang membludak, Maria (21) mengatakan, khusus untuk beberapa hari ini, air tersebut mulai menggenang dari malam hari. Luapan lebih sering saat hujan sudah mengguyur.
"Ini kan karena sampah. Kalau bisa buanglah sampah di tempatnya bukan di sungai. Soalnya di belakang ini kan banyak persawahan. Harapannya ada petugasnya yang bersihin sampah setiap hari," harap Maria.Â
(Arif K Fadholy/Sodik)
Â
Penulis |
: |
Editor |
: wkeditor |