Balai PISAMP DIY Tambah Volume Penampungan Limbah di Sewon
Sabtu, 22 September 2018 15:18 WIB

Agung Satrio PISAMP DIY

BANTUL (wartakonstruksi.com - Balai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum Perkotaan (PISAMP) DIY tengah fokus melakukan penambahan volume penampungan limbah dan optimalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dalam pengerjaannya, Balai PISAMP dibantu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Bantuan Kementrian PUPR berupa instalasi pemisahan lumpur tinja. Kalau untuk IPAL, berupa optimalisasi IPAL yang ada yang dapat meningkatkan kapasitas pengolahan IPAL yang ada, sehingga dapat menambah pembuangan limbah dari masyarakat sekitar 5.000 sambungan rumah tangga," ucap Agung Satrio, Kepala Balai PISAMP DIY, Sabtu (22/9/2018).

Agung mengatakan, saat ini penampungan limbah yang ada di Sewon, Bantul menyaring limbah sebanyak 60 meter kubik per hari. Volume akan ditambah sehingga menjadi 100 meter kubik per hari atau bertambah 40 meter kubik per ahri berkat penambahan instalasi pemisah lumpur tinja.

“Penampungan inikhusus untuk pengolahan limbah rumah tangga. Limbah itu akan diolah, dengan memisahkan antara air dengan lumpur tinja. Setelah itu, airnya dinetralkan atau dijernihkan. Kalau sudah ditreatment airnya terus dibuang ke sungai," kata Agung.

Terkait optimalisasi IPAL, Agung berharap bisa menambah jumlah saluran yang tersambung. Saat ini sudah ada 23.400-an saluran yang terpasang dari maksimal saluran terpasang yakni 25 ribu saluran. "Ini direncanakan akan ditambah sekitar 5.000 kan lumayan ini," terang Agung.

Namun demikian jika terlalu banyak maka Balai PISAMP akan kewalahan. Maka dari itu, rencananya akan dibenahi, khususnya untuk menambah limbah. Jika pemerintah menyiapkan jaringannya, maka akan disiapkan dana dari APBD sehingga Pemda yang melakukan penataannya.

Terkait program sedot tinja, pihaknya berencana menjadwalkannya agar semakin baik. Agung mencontohkan, rumah A disedot setiap tahun sehingga diharapkan setiap septic tank tidak mencemari tanah. Biaya di Balai PISAMP jauh lebih ringan hanya Rp 30 ribu, disbanding swasta yang berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu.

"Mereka (swasta) alasannya transportasinya muter-muter, mungkin jaraknya memang jauh-jauh. Kalau saya menekan tarif dari swasta tadi biar lebih murah, kan masyarakat lebih tertarik kalau murah. Biar masyarakat semangat untuk menyedot tinja," pungkasnya. 

Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News