BANTUL (wartakonstruksi.com) – Vacuum pump atau atalat penyedot lumput menjadi salah satu alat utama di Balai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air Minum (PIALAM) DIY. Alat ini digunakan untuk menyedot lumpur di dalam kolam penampung agar tidak terjadi pendangkalan.
Namun operasional vacuum pump tidak bisa optimal lantaran sering rusak. Biaya perbaikan dan perawatan alat yang sudah berusia lebih dari 20 tahun ini, juga tidak murah, mencapai puluhan juta rupiah. Bila tetap dipertahankan, bukan saja tidak efektif tapi juga akan memboroskan anggaran.
Kasio Oprasi dan Pemeliharaan Jaringan Air Limbah Balai PIALAM DIY, Ign Sudarno ST MT mengakui kondisi vacuum pum memang tidak sesehat dulu. Ada saja komponen alat yang rusak dan butuh perbaikan seperti yang terjadi saat ini.
“Alat ini untuk menyedot lumpur dari bawah kolam kemudian dilempar ke bak pengering. Tapi alatnya sedang rusak dan kemarin kita overhaul. Tiap tahun kita rutin melakukan perbaikan,” ucap Sudarno.
Sesuai jadwal, ungkap Sudarno, seharusnya pada bulan Juni ini sudah dilakukan proses pelumpuran. Tapi karena alat yang digunakan rusak, maka proses pelumpuran kemungkinan besar baru bisa dilakukan pada bulan Agustus mendatang.
Bulan Agustus diperkirakan saat yang tepat melakukan penydotan lumpur karena volume aliran yang masuk ke kolam penampungan relative kecil akibat kemarau. “Agustus kan sudah tidak hujan, jadi yang masuk ke sini debitnya kurang. Saat itulah kita sedot lumpurnya agar tidak mengakibatkan pendangkalan,” jelasnya.
Ditambahkan, Balai PIALAM berencana melakukan pembaruan dan mengganti alat lama dengan alat yang baru. Hanya saja sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan referensi harga untuk alat pengganti. Bahkan harga alat lama sebagai bahan perbandingan pun masih belum diketahui.
“Rendana ada di tahun 2020, tapi belum dapat referensi harganya. Kita sudah coba browsing-browsing di internet tapi belum ada yang spesifikasinya seperti yang kita gunakan sekarang. Umurnya sudah tua, sudah 23 tahun,” pungkasnya.
Penulis | : O-Kz |
Editor | : Dodi Pranata |