SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Realisasi program pembangunan infrastruktur di wilayah Kabupaten Sleman tidak semudah membalikan telapak tangan. Karenanya, setelah program terealisasi dengan baik perlu dukungan semua pihak agar hasil pembangunan itu bisa termanfaatkan dan bertahan lama.
Tapi mungkin itu sulit dicapai bila tidak ada rasa memiliki terhadap hasil pembangunan itu. seperti di ruas jalan Mulungan – Drono. Jalan yang baru digelar aspal itu sudah banyak digunakan parkir truk ukuran besar. Pada beberapa bagian jalan yang masih baru itu terlihat mengalami kerusakan lagi.
Baca juga
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman Achmad Subhan ST, ketika dimintai tanggapan parkir liar di ruas jalan Mulungan - Drono mengatakan bahwa ia sangat kecewa dan kesal terhadap sopir yang parkir bukan pada tempatnya.
Bina Marga, kata dia, berupaya keras untuk melakukan koordinasi dengan Instansi yang berkepentingan terhadap jalan antara lain PLN, Telkom, PDAM, DLH, Perhubungan dan Ditlantas untuk bersama-sama berkolaborasi merealisasikan harapan masyarakat Sleman.
Namun, usaha tersebut seakan tidak berarti bila hanya karena segilintir oknum yang mencari keuntungan di atas fasilitas umum yang telah dibangun pemerintah tersebut.
“Biaya infrastruktur sangatlah mahal. Truk angkutan tidak dibenarkan parkir di Jalan Kabupaten karena kapasitasnya hanya 5 Ton dan apabila beban muatannya melebihi maka harus ada penegakan aturan dari pihak yang berwenang dengan memberikan saksi tilang,” ucap Subhan.
Dengan demikian, akan memberikan efek jera terhadap para sopir truk tersebut. Mereka tidak boleh seenaknya parkir di sembarang tempat. "Bila dibiarkan itu kan merusak Infrastruktur jalan apalagi masih dalam tahap pelaksanaan," ucap Subhan.
"Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas sudah melakukan tugas dengan baik dalam pelaksanaan kegiatan itu. Atas apa yang terjadi saat ini Bina Marga sangat kecewa dan prihatin. Mereka tidak peduli atas kegiatan pelaksanaan pembangunan jalan dan cenderung menantang beberapa kali disuruh pindah paginya kembali parkir di tempat yang sama," terangnya geram.
Pihaknya juga mecurigai adanya pihak-pihak yang bermain di balik itu. Namun ia tidak menyebutkan pihak yang telah mengambil keuntungan tersebut. "Kami curiga ada pihak yang memanfaatkan area tersebut untuk parkir dan dibayar. Berapa? Sepadankah dengan biaya Infrastruktur yang telah dialokasikan?” tanyanya.
Selain itu, perilaku sopir membuat area tersebut menjadi kotor, sampah berserakan, Taman Parasamya menjadi rusak, trotoar pecah dan pejalan kaki terhalang akibatnya tidak termanfaatkan dengan baik.
Sejauh ini pihaknya sudah mengadukan perstiwa tersebut ke Dinas perhubungan Sleman dan Ditlantas Polres Sleman. "Bila fenomena ini tidak segera diatasi kami khawatir akan terjadi hal-hal buruk yang tidak kita inginkan," tutupnya.
Sementara itu kepala Dinas PUPKP Sleman Ir. Sapto Winarno MT kepada wartakonstruksi.com mengatakan, pihaknya telah meminta dinas terkait untuk segera merespon dan menertibkan parkir liar
Penulis | : D-PS |
Editor | : Sodik |