Proyek Jaringan Sistem Kamijoro Dilanjutkan, Paket Senilai Rp 19,2 M Mulai Dilelang
Jumat, 14 Juni 2019 10:00 WIB

KULONOPROGO (wartakonstruksi.com) – Air baku dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kamijoro untuk kawasan bandara dan sekitarnya, direncanakan bisa dimanfaatkan tahun 2020 mendatang. Kesiapan pemanfaatan terus dilakukan termasuk melanjutkan pemasangan pipa transmisi.

Dari pantauan melalui laman lpse.pu.go.id, proyek pemasangan pipa transmisi air baku dari Sistem Kamijoro mulai dilelang, kode 52766064 dengan nama paket pembangunan jaringan air baku Kawasan Perekonomian Terpadu (KAPET) Kabupaten Kulonprogo Tahap 2. Tanggal pembuatan tercatat 21 Mei 2019. Tahapan lelang, upload dokumen penawaran.

Gunawan Suntoro ST M.Eng, Kepala Satker Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Serayu Opak mengungkapkan, nilai pagu paket proyek tahap 2 sebesar Rp 19.229.006.000,00. Dana itu digunakan untuk pemasangan jaringan transmisi air baku sepanjang  kurang lebih 2 km.

“Jadi ini proyek lanjutan tahap 1 yang dilaksanakan tahun 2018 lalu. anggaran tahap pertama Rp 1,8 miliar dan sekarang di tahap 2 anggarannya sebesar Rp 19,2 miliar,” ucap Gunawan belum lama ini.

Menurut Gunawan, dana sebesar Rp 19,2 miliar yang dialokasikan tahun ini tidak hanya digunakan untuk pemasangan pipa transmisi air baku lanjutan yang akan terkoneksi dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA)saja, akan tetapi dana itu juga digunakan untuk pengadaan dan pemasangan mekanikal elektrikal pompa, pembuatan rumah genzet dan pemasangan genzet.

Pembangunan Sistem Kamijoro sendiri diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 45 miliar, pengelolaannya akan dilakukan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pemda DIY sudah melakukan market sounding untuk keperluan ini termasuk calon investor dari luar.

Sistem Kamijoro akan menghasilkan air sebesar 500 ltr/dtk. Semula, air sebanyak itu akan digunakan untuk menopang kebutuhan bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sebesar 200 ltr/dtk, kemudian kebutuhan industri di sekitar bandara, dan sisanya untuk kebutuhan industri pasir besi.

Belakangan alokasi air baku dari Sistem Kamijoro berubah menyusul adanya usulan dari Kabupaten Bantul setelah Bendung Kamijoro selesai dibangun. Sebanyak 300 ltr/dtk akan dialokasikan untuk Kabupaten Kulonprogo untuk memenuhi kebutuhan kawasan bandara, insustri di sekitarnya dan kawasan industri Sentolo.

Kemudian sisanya 200 ltr/dtk akan dialokasikan ke Kabupaten Bantul untuk memenuhi kebutuhan air di kawasan penopang bandara khususnya di sekitar jalan deandles. 

Penulis : O-Kz
Editor : Dodi Pranata
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News