SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Penantian warga Mororejo terhadap realisasi pembangunan embung di wilayahnya segera terealisasi. Embung Mororejo dibangun tahun ini setelah proyek senilai Rp 4,1 miliar itu secara resmi dilelang. Pemdes pun menyiapkan sederet rencana untuk embung yang akan dibangun di atas tanah kas desa (TKD) tersebut.
Pastinya, embung dibangun di atas TKD di perbatasan antara dua Padukuhan yakni Pringapus dan Domban, Desa Mororejo, Kecamatan Tempel. Luas lahan yang disiapkan kurang lebih 1 hektare. “Pemdes Mororejo telah menyiapkan TKD seluas kurang lebih 1 hektare di perbatasan antara Padukuhan Pringapus dan Domban,” terang Kepala Desa Mororjo, Rony Nurdyantoro A.Md.
Menurut Rony, proses persiapan lahan tidak menemui kendala dikarenakan status tanah merupakan TKD. Selain itu telah dilakukan sosialisasi di desa perihal rencana ini. ”Di situ ada kolam-kolam perikanan dan sebagian lagi merupakan lahan yang dipergunakan sebagai kelompok ternak,” tandasnya.
Usai dibangun nanti, Rony berharap keberadaanya bermanfaat untuk tempat menampung air irigasi pertanian dan mampu mengairi TKD Mororejo yang kekurangan air. Sedangkan ke depan pengelolaanya dapat diserahkan kepada BUMDes.
”Embung ini secara teknis nantinya kalau bisa mendorong ketersediaan listrik desa yakni sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA, selain itu dapat mengaliri tanah pertanian seluas kurang lebih 50 hektar yang selama ini kekurangan air, sebagai obyek wisata dan usaha perikanan,”ungkap dia.
Salah satu warga bernama Sarjono asal Padukuhan Domban mengatakan, meski belum mengetahui persis kepastian pembangunannya, akan tetapi dia mengaku pernah mendengar rencana pembangunan embung ini. ”Kalau kabar rencana pembangunan embung sudah lama sekitar setahun yang lalu, ngapunten terusipun,” katanya.
Penulis | : Eko Purwono |
Editor | : Dodi Pranata |