BOGOR (wartakonstruksi.com) – Sektor pertanian berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Menurut data BPS, sejak awal pandemi sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan positif. Meski begitu, kesejahteraan petani khususnya petani tanaman pangan perlu mendapatkan perhatian khusus.
Hal ini tercermin dari Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian yang menurun pada periode Januari-April 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Beberapa hal yang masih jadi kendala adalah rentannya sistem pertanian monokultur terhadap keberhasilan panen dan panjangnya rantai distribusi produk sehingga menurunkan harga jualnya.
Baca juga
Metode permakultur menjadi salah satu aksi yang dapat dilakukan dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani. Permakultur adalah konsep pertanian berkelanjutan yang mengedepankan interaksi alami dalam sebuah ekosistem tani.
Metode ini dijadikan bahan edukasi kepada masyarakat oleh Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Angkatan PK-170, Naradipta Arunasweta (Tim Naruna). Bekerja sama dengan komunitas Jejak Langit Tim Naruna melakukan proyek sosial di Desa Sukaharja, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Proyek sosial yang dinamakan ‘Naruna Mengabdi’ ini bertemakan ‘Permakultur untuk Ciomas Makmur’ bertujuan mengatasi masalah kesejahteraan petani. “Melalui inisiatif proyek sosial ini, Tim Naruna ingin dapat berkontribusi secara langsung dalam meningkatkan taraf kehidupan petani dengan menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan,” ujar Muhammad haidar salah satu anggota Tim Naruna.
Proyek Sosial Naruna Mengabdi dibuka pada Sabtu, 19 Juni 2021 secara daring dan luring. Pembukaan dihadiri oleh Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto, Direktur Beasiswa LPDP, Ketua RT dan RW setempat, Komunitas Jejak Langit, serta perwakilan tim Naruna.
Andin berharap, melalui kegiatan ini penerima Beasiswa LPDP dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat setempat. Dia juga berpesan bahwa Indonesia masih harus dibangun dengan semangat kaum muda berpendidikan tinggi dengan kerendahan hati yang tergerak oleh panggilan untuk selalu mengabdi membangun negeri.
Sementara Tarmizi selaku Ketua RW 05 Desa Sukaharja mengucapkan terima kasih atas bantuan dan penyuluhan yang dilakukan oleh Penerima Beasiswa LPDP PK-170. Dia berharap kegiatan yang dilakukan dapat memajukan Desa Sukaharja ke depan. Acara pembukaan kemudian dilanjutkan dengan peresmian Taman Baca Naruna oleh Ustaz Maknun sebagai perwakilan petani.
Naruna Mengabdi sendiri terdiri dari empat program. Pertama, sosialisasi, edukasi, dan praktik pengolahan lahan dengan metode permakultur yang disampaikan oleh Anam Masrur dan Komunitas Jejak Langit. Kedua, pembekalan dan edukasi pembentukan koperasi serta lingkar diskusi yang difasilitasi oleh Tim Naruna. Berikutnya adalah pembuatan taman baca dan sesi motivasi bagi anak-anak di lingkungan sekitar dan terakhir panen bersama yang hasilnya kemudian dipasarkan dan dijual secara langsung melalui kanal media sosial.
“Kami berharap program Naruna Mengabdi di Desa Sukaharja, Ciomas, dapat menjadi pionir pertanian berkelanjutan dengan metode permakultur di berbagai daerah lain di Indonesia. Semoga kolaborasi ini dapat membuahkan hasil penuh manfaat bagi petani Desa Sukaharja dan juga pertanian berkelanjutan secara keseluruhan di Indonesia,” tambah Haidar.
Penulis | : WK 0001 |
Editor | : Dodi Pranata |